Baltazar Si Beruang Kutub yang Mempertanyakan Kemerdekaan Manusia


Ilustrasi Marjin Kiri dimuat dalam Browser


Judul : Kenang-kenangan yang mengejutkan si beruang kutub

Pengarang: Claudio Orrego Vicuna

Penerbit     : Marjin Kiri

Tahun Terbit : 2021


Buku mungil dan tipis setebal 68 halaman yang dapat dibaca sekali duduk, yang berjudul Kenang-kenangan mengejutkan si beruang kutub karya Claudio Orrego Vicuna ( Seorang cendikiawan dan politisi ). Novela ini menceritakan kehidupan beruang kutub yang berada di Cile. Tokoh rekaan dalam novel ini ditampilkan dalam wujud hewan yaitu Beruang. Beruang ini bernama Baltazar, ia bukan beruang biasa, namun ia merupakan manifestasi sosok beruang yang berbeda dengan sejenisnya. Sebab ia  mempunyai segala kearifan dengan sudut pandangnya secara manusiawi.

 

Memang jika dilihat dari penerbit Marjin Kiri buku ini memberikan sajian yang begitu renyah, mantap dan berisi. Rasanya dalam membaca buku ini si pembaca akan merasakan keheningan, kegeraman, dengan segala perenungannya, ketika melihat sosok baltazar yang benar-benar merasakan kemerdekan dalam batinnya walaupun dikerangkeng oleh si pemburu.

 

"Singa laut maupun burung camar yang berkaok-kaok tidak akan pernah menelantarkan sesamanya. Mengapa manusia begitu berbeda dalam hal ini ?",

Hewan sendiri yang suka berteriak-teriak, berpekik-pekik masih ingat dengan lingkungan yang ia singgahi. Lantas manusia sendiri berbeda karena sifat kerakusan dan keangkuhannya yang menjadikan kewenangan dan kekuasaan, penghambaan, dan kebebasan yang tidak manusiawi seperti contoh si pemburu tersebut yang hanya mengambil keuntungan dan manfaat dari beruang kutub agar dipertontonkan oleh manusia itu sendiri.

 

Baltazar yang awalnya hidup berdampingan dengan sesama lingkungan yang damai namun ketika sudah di tangkap menjadikan dia lebih damai dalam batinnya, sebab ketika sudah terpenjara baltazar merenungkan situasinya dalam kerangkeng dengan melucuti segala problem-problem apa yang ada di depannya menjadikannya mempunyai sebuah naluri yang manusiawi.

 

'Tentu hidup ini selalu layak di jalani, terutama bila ia mencakup hak dan kebebasan untuk berpikir.' Halaman 45.

Sedemikian rupa hidup ini kita berhak untuk mendapatkan hak dan kebebasan dalam menjalani kehidupan ini, meminjam bahasa Pram dalam buku Bumi Manusia bahwa manusia tidak akan selesai dalam segala persoalannya, serta berbuatlah adil sejak dalam pikiran dan perbuatan

 

Baltazar ini merupakan kisah yang inspiratif dalam membawa gaya berpikir dengan sudut pandang yang unik, jadi beruang yang bukan biasa saja menjadikannya sebagai bentuk interpretasi bagi sendi-sendi problematika dalam kehidupan ini. Yang telah memberangus kedamaiannya disebabkan bengisnya si pemburu.

 

Selain itu, kenang-kenangan mengejutkan si beruang kutub ini yang mana sebagai alegori politik di bawah kediktatoran, yang menjadi penyemangat bagi siapa saja yang sedang tertindas agar tidak menyerah dalam perjuangan mencapai kebebasan sejati. Yang sangat reliabel dengan tokoh Pram yang selalu mempropaganda dengan sikap kehumanisan melalui pergerakan untuk mendidik masyarakat melalui organisasi, dan menghabisi penguasa dengan perlawanan.

 

Hidup di negara Demokrasi ini yang semestinya bukan sebuah simbolis besar yang hanya menguntungkan para penguasa dan merugikan para orang-orang tertindas ataupun kaum yang lemah, Demokrasi menjadi payung besar untuk kedaulatan rakyatnya dalam memenuhi hak-haknya sebagai dasar warga negara, bukan justru memenuhi hak-hak para penguasa dan koleganya.

 

Baltazar yang bukan beruang biasa ini menjadikan spirit bagi para pembaca bahwa tidak akan berhenti dalam pemikiran yang sudah di rengkuh kebebasan, namun sekali lagi baltazar dengan selera humornya ia melucuti problem-problem kemanusiaan. Baltazar memang kalah tak bisa melawan dengan musuhnya si pemburu, namun dia tetap menang secara batin dan merdeka dalam pemikiran walaupun kalah dengan secara terhormat. Teringat kisah lagi dalam bukunya Pram menceritakan kisah Minke yang kalah akan peradilan putih dalam masa kolonial Belanda, namun nyai Ontosoroh Selalu menguatkan pundaknya Minke bahwa nak! kita kalah dengan sehormat-hormatnya.

 

Memang keberanian itu sulit untuk terus ditanamkan tapi kapan lagi keberanian itu akan tumbuh, memang semua melewati segala proses dalam endapan yang begitu dalam dan lama sehingga menjadi keresahan yang berkecamuk untuk siap menghempaskan segala problematika kemanusiaan.

 

'Dari pengamatan ini, aku tiba pada simpulan bahwa kau jangan pernah melihat hal ihwal dari satu sisi saja.

 Kau perlu menjaga pikiranmu tetap waspada dan berupaya membuka hati kepada mereka di sekeliling mu untuk melihat ribuan nuansa yang menyusun dunia manusia yang senantiasa berubah ini', halaman 52.

Benar-benar sosok beruang kutub yang tidak biasa dalam segala perenungannya. Sehingga beruang yang doyan menghabiskan kehidupannya dikerengkeng kebun binatang ini yang selalu dianggap mengolok-olok sama si penjaga kerangkeng sehingga benar bahwa dibalik hidup adalah maut, dan beruang kutub benar-benar di tembak mati oleh si penjaga dengan segala kedendamannya.

 

Dan buku ini mengakhiri dengan kisah nyata pada tanggal 18 Februari di tengah-tengah musim panas yang cerah, hari-harian berita mengabarkan penjaga kalap, beruang kebun binatang ditembak mati dalam kandangnya. Insiden itu terjadi pada waktu pagi hari saat matahari mulai menerangi Valle Central.

 

Sehingga ada seorang gadis cilik dengan penampilan yang sederhana , berusia sekitar dua tahun menangis sesenggukan sambil menggenggam jeruji besi kandang. Ia menyatakan sayang sekali kepada si beruang temannya yang lebih baik ketimbang kebanyakan orang. Yang mengejutkan saat bercerita tentang si beruang kerapkali memanggilnya Baltazar. Beruang kutub ini di tangkap lima belas tahun lalu dekat kutub Utara oleh ekspedisi Kanada yang di pimpin oleh Cristian Warrington.

 

 


Ahmad Fathoni
Ketua PC IMM Bojonegoro
dan Pegiat Lentera Literasi Bojonegoro


Posting Komentar

0 Komentar